Sabtu, 27 November 2010

”PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN”

”PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN”

A. PENGETAHUAN DAN EVALUASI PRODUK

Sebelum konsumen membeli suatu produk, konsumen harus mengetahui dahulu keunggulan, kelebihan serta kebaikan dari produk tersebut bila konsumen membeli. Pengenalan akan suatu invoasi baru dari sebuah pruduk kadang memerlukan upaya yang besar agar konsumen mengetahui produk tersebut selain produk yang sudah ada di pasaran. Yang lebih mendasari, pemasar mutlak perlu memeriksa apa yang sudah diketahui oleh konsumen karena pengetahuan ini adalah faktor penentu utama dari perilaku konsumen. Apa yang konsumen beli , dimana mereka membeli, dan kapan wmereka akan membeli akan bergantung pada pengetahuan yang relevan mengenai keputusan dalam membeli.

Contoh kasus seseorang biasa menggunakan produk sariayu untuk tat arias wajah nya, lalu ia di tawari produk Avon yang sama kegunaan serta hasil dari tata rias tersebut, konsumen akan membeli produk yang terbaik bagi dirinya walaupun ada produk lain yang baru keluar serta memberikan hasil yang sama serta harga yang tidak terlalu beda.


B. PENGETAHUAN DAN PERSEPSI

Persepsi pada suatu produk ialah pengetahuan konsumen mengenai suatu barang yang konsumen beli, misalnya khasiat dari suatu barang atau produk yang subyek gunakan. Misalnya konsumen terlalu mempercayakan kesehatannya pada suatu produk yang dianggap berkhasiat dalam menyembuhkan masuk anginnya saat itu, namun ada orang juga yang tidak terlalu percaya terhadap khasiat dari produk tersebut.


C. ISI PENGETAHUAN

Pemasar akan merasakan manfaat pemeriksaan pengetahuan konsumen didalam bidang umum yaitu :

  1. Pengetahuan Produk (Product Knowledge)

Pengetahuan produk sendiri merupakan konglomerat dari banayk jenis informasi yang berbeda. Pengetahuan produk mencakupi :

a. Kesadaran akan kategori dan merek produk di dalam kategori produk

b. Terminologi produk (misalnya, ”floppy disk” dalam komputer)

c. Atribut atau ciri produk

d. Kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik

Secara umum, pemasar paling berminat akan pengetahuan konsumen mengenai merek mereka dan sajian yang kompetitif. Informasi ini diperoleh melalui analisis kesadaran konsumen dan citra dari merek yang tersedia.


  1. Pengetahuan Pembelian (Purchase Knowledge)

Pengetahuan pembelian mencakupi bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan tentang di mana produk tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.

Masalah mendasar yang harus diselesaikan oleh konsumen selama pengambilan keputusan adalah di mana mereka harus membeli suatu produk. Banyak produk dapat diperoleh melalui saluran yang sangat berbeda. Misalnya kosmetik, kosmetik dapat dibeli dengan mengunjungi toko eceran, memesan katalog atau menghubungi wakil penjualan di lapangan dari perusahaan kosmetik yang memanfaatkan gugus wiraniaga (misalnya avon, mary kay).

Karena saluran yang ada mungkin terdiri dari banyak pesaing, konsumen harus memutuskan lebih jauh mana yang harus dikunjungi. Konsumen yang sudah memilih untuk membeli kosmetik dari pengecer dapat memilih dari sejumlah toko serba ada yang berbeda, pedagang besar dan toko khusus. Keputusan membeli ditentukan sebagian besar oleh pengetahuan pembelian.


  1. Pengetahuan Pembelian (Usage Knowledge)

Pengetahuan pemakaian menggambarkan kategori ketiga dari pengetahuan konsumen. Pengetahuan seperti ini mencakupi informasi yang tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-benar menggunakan produk tersebut. Konsumen mungkin mengetahui untuk sebuah gergaji listrik dapat digunakan, tetapi tidak mengetahui bagaimana mengoperasikan produk tersebut.

Kecukupan pengetahuan pemakaian konsumen penting karena beberapa alasan. Pertama, konsumen tentu saja lebih kecil kemungkinannya membeli suatu produk bila mereka tidak memiliki onformasi yang cukup mengenai bagaimana menggunakan produk tersebut. Upaya pemasaran yang dirancang untuk mendidik konsumen tentang bagaimana menggunkan produk pun dibutuhkan.

Penghalang serupa bagi pembelian terjadi bila konsumen memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai cara-cara yang berbeda atau situasi di mana suatu produk dapat digunakan.


Sumber :

Ø Engel. F.J, dkk. 1994. Perilaku Konsumen edisi ke enam. Jakarta: Bina Rupa Akasara

Ø Engel. F.J, dkk. 1990. Gambar Model Perilaku Konsumen. Jakarta: Bina Rupa Akasara


Diposkan Oleh _Priska Ghania_ 28/11/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar